Jebakan di Balik Mulusnya Tol: Waspada Pemerasan!
Jalan tol seharusnya menjadi jalur cepat dan aman bagi setiap pengendara. Namun, di balik kelancaran yang ditawarkan, tersimpan ancaman tak terduga yang mulai marak: pemerasan. Fenomena ini meresahkan, mengubah perjalanan yang seharusnya nyaman menjadi pengalaman penuh ketegangan.
Modus operandinya beragam, mulai dari ‘bantuan’ palsu saat kendaraan mogok atau ban kempes yang berujung pada tagihan selangit, hingga intimidasi langsung yang menuntut sejumlah uang tanpa alasan jelas. Pelaku seringkali beroperasi di titik-titik sepi atau pada malam hari, memanfaatkan kerentanan pengendara.
Dampak yang ditimbulkan bukan hanya kerugian finansial, tetapi juga rasa cemas, trauma, dan mengikis rasa aman saat bepergian. Fenomena ini mencoreng citra infrastruktur vital negara.
Apa yang harus dilakukan?
Jika Anda menjadi korban atau menyaksikan insiden pemerasan, jangan panik dan jangan mudah terpancing emosi. Segera laporkan ke pihak berwajib melalui nomor darurat polisi (110) atau hotline resmi operator jalan tol yang biasanya tertera di setiap gerbang tol. Usahakan untuk tidak melakukan perlawanan fisik yang dapat membahayakan diri, namun catat ciri-ciri pelaku atau kendaraan jika memungkinkan sebagai bukti.
Peningkatan pengawasan CCTV, patroli rutin, dan respons cepat dari aparat keamanan serta operator tol adalah kunci untuk memberantas praktik ilegal ini. Kesadaran dan kewaspadaan masyarakat juga sangat penting. Mari bersama menciptakan jalan tol yang benar-benar aman dan bebas dari gangguan.
