Naga Merah: Mengurai Jantung Politik Tiongkok Modern
Politik Tiongkok adalah salah satu sistem yang paling unik dan kompleks di dunia, didominasi oleh satu entitas tunggal: Partai Komunis Tiongkok (PKT). Bukan sekadar partai politik, PKT adalah tulang punggung negara, mengendalikan setiap aspek kehidupan, dari pemerintahan, militer (Tentara Pembebasan Rakyat/PLA), hingga media dan ekonomi.
Kekuasaan di Tiongkok sangat terpusat di Beijing, dengan pengambilan keputusan yang hierarkis dan seringkali tertutup. Di puncak piramida kekuasaan saat ini berdiri Presiden Xi Jinping, yang telah mengkonsolidasikan kekuasaan secara signifikan sejak menjabat. Gagasannya, "Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Karakteristik Tiongkok untuk Era Baru," telah menjadi panduan ideologis dan konstitusional, menempatkannya sebagai "inti" kepemimpinan.
Tujuan utama politik Tiongkok adalah menjaga stabilitas sosial, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan memperkuat posisi Tiongkok di panggung global (sering disebut sebagai "peremajaan besar bangsa Tiongkok"). Untuk mencapai ini, pemerintah menggunakan kombinasi kontrol ketat, pengawasan luas terhadap warga negara, dan promosi nasionalisme yang kuat.
Meskipun ada kemajuan ekonomi yang fenomenal, sistem ini menghadapi tantangan internal seperti ketidaksetaraan, masalah lingkungan, dan tuntutan terpendam akan kebebasan yang lebih besar. Di mata dunia, model politik Tiongkok sering dipandang sebagai antitesis demokrasi liberal, memicu perdebatan tentang hak asasi manusia, kebebasan pers, dan persaingan geopolitik.
Singkatnya, politik Tiongkok adalah sebuah sistem yang didorong oleh PKT dengan tujuan menjaga kontrol, stabilitas, dan kekuatan nasional, sebuah model yang terus membentuk masa depan Tiongkok dan secara signifikan memengaruhi dinamika global.
